Ekologiku

  Dalam proyek ekologi pribadi minggu ke 3 yang saya lakukan, saya masih konsisten menggunakan botol minum  saat berpergian atau nongkrong. saat saya membeli minuman di cafe atau dimana pun saya berada saya memilih untuk meminta minuman itu untuk ditaruh dalam botol minum saya. Jadi ketika nongkrong saya membawa 2 botol minum, satu berisi air putih dan satu untuk saya membeli minum.

  Proyek ekologi minggu ke 3 dalam lingkup keluarga saya, saya dan keluarga saya merawat cacing yang diberikan saat acara kemarin. Awalnya keluarga saya tidak mau karena mengira itu cacing biasa. Namun saat saya menjelaskan manfaat dan cara perawatannya yang mudah, keluarga saya mulai mengerti dan mau untuk ikut merawat dan mengembang biakan cacing ini. Alasannya karena nenek dan tante saya juga memiliki penyakit diabetes dan darah tinggi yang dapat disembuhkan dengan cara mengonsumsi cacing tersebut

  Pada minggu ke 3 dalam kegiatan proyek ekologi ini, saya melakukan aksi bersama dengan kelas pengembangan ekologi yang di pimpin oleh Pak Sanusi di ATMAJAYA. Pada acara ini kami mendapatkan masukan tentang kondisi lingkungan Yogyakarta belakangan ini dan cara mengelola sampah dalam keluarga. Narasumber yang hadir juga merupakan orang yang cukup berpengalaman dalam bidangnya. Kami juga mendapat hadiah berupa cacing tanah yang sangat berkhasiat.

      Kegiatan ekologi bersama komunitas yang saya lakukan adalah membersihkan sampah di sepanjang sungai dekat rumah saya. Saya melakukan aksi bersama teman teman kelas saya. Dengan begitu pekerjaan bisa lebih cepat. Kegiatan ini saya ambil karena sekaligus untuk tugas agama yang diberikan oleh sekolah yaitu melihat kembali masyarakat kecil di kota. Kegiatan ini juga saya jadikan Video dokumenter yang saya publis di Youtube.

           Saya dan keluarga sejak proyek ini dilaksanakan mulai membuat pupuk dari ampas seduhan kopi dan teh. Keluarga saya memang sering kali menghasilkan sampah ampas kopi dan teh, namun belum pernah diolah. Sehingga saya berpikir untuk memanfaatkan sampah tersebut untuk dijadikan pupuk. Setelah saya melakukan pencarian di Google dan lainnya, saya mengetahui banyak manfaat yang dapat dihasilkan dari pupuk limbah ampas ini.

             Pada proyek ekologi minggu kedua tanggal 12 sampai 18 mei, saya melakukan aksi yaitu berjalan kaki menuju rumah saat pulang sekolah. Walaupun capek saya akan tetap melakukan aksi untuk menghidupi spiritualitas ekologi. Selain bagus untuk kesehatan, berjalan kaki ini juga berdampak pada kondisi lingkungan yang menjadi fokus ekologi yaitu polusi. 

       Dalam keluarga saya,kami sudah melakukan sebuah aksi ekologi sejak dahulu. Dengan latar belakang keluarga kami yang merupakan pedagang,tentu membuat sampah plastik sangat banyak akibat penjualan. Sebenarnya keluarga saya sudah banyak sekali melakukan aksi ekologi contohnya: Membuat pakan ternak seperti lele dan ayam menggunakan sampah organik, membuat pemilahan sampah sendiri dirumah sekaligus mengolah limbah minyak yang dihasilkan, membuat komposter dari sisa seduhan teh, dan masih banyak lagi. Sampah yang kami kumpulkan bukan hanya botol, namun juga seperti kaleng bekas dan akan kami jual ketika sudah banyak

   Komunitas Dalam kegiatan ekologi komunitas yang saya lakukan dengan teman teman saya,saya melakukan pembuatan bioaktifator. Kami merencanakan pembuatan ulang dengan teman saya karena yang sebelumnya biaktifator yang sebelumnya gagal karena berjamur. Dalam upaya menjaga lingkungan, peran teknologi ramah lingkungan semakin penting. Salah satu inovasi yang banyak digunakan dalam pengelolaan limbah organik adalah bioaktivator. Alat atau bahan ini memegang peranan penting dalam mempercepat proses penguraian limbah organik secara alami, sehingga mendukung sistem ekologi yang lebih sehat dan berkelanjutan.

  Mandiri     Pada pertobatan ekologi mandiri yang saya lakukan adalah dengan cara membawa bekal sendiri dari rumah. Dengan begitu saya dapat mengurangi sampah dari pembelian makanan yang saya beli. Hal ini sekaligus membuat saya menghayati spiritual ekologi yang diajarkan di sekolah dan membuat saya lebih hemat dalam segi keuangan.      Setiap tahunnya, jutaan ton sampah plastik mencemari laut dan daratan. Salah satu kontributor utamanya adalah plastik sekali pakai, seperti bungkus makanan, kantong plastik, dan wadah makanan instan. Dengan menggunakan taperwer, kita secara aktif mengurangi kebutuhan akan plastik jenis ini. Taperwer yang awet dan tahan lama bisa digunakan berkali-kali selama bertahun-tahun, menggantikan ratusan bahkan ribuan wadah sekali pakai.